tumpukan batu yang berdebu
nemun tak mengubah jati dirinya
kini hanyalah seongok patung tanpa nyawa
karena kepala yang berdiri di depan, menjulang, dari bawah sini
bukanlah sebuah sejarah lagi, melainkan hasil goresan sebuah perbaikan
dengan tembelan juga halusan yang menjadikannya baru..
tapi sungguh sejarahnya tak terakui lagi
karena orang menganggapnya takpantas lagi
tat kala hanya bisa mengelilinginya
menyentuhnyapun kian rapuh
hingga tak bisa aku berjaya di ujung sana
menggapai stupamu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Poll
Total Pageviews
Categories
- Cerpen-Cerpen (2)
- Kebudayaan (1)
- Materi (4)
- Materi Mata Kuliah (1)
- Materi: Mata Kuliah (4)
- Puisi-puisi (13)
- Tips-tips (3)
Popular Posts
-
Sekolahku, yaitu sekolah swasta yang terdiri dari jenjang TK,SD,SMP,SMA. Saat ulang tahun sekolah kami warga sekolah semua antusias untuk me...
-
Dalam membuat suatu cerpen pasti akan terdapat unsur-unsur intrinsic di dalam cerpen tersebut. Salah satu unsur intrinsic yang selalu mengik...
-
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sudah menjadi hukum alam bahwa manusia sejak dilahirkan ke dunia selalu mempunyai kecenderu...
-
ISI RINGKASAN Pendahuluan . Istilah Ilmu Negara barasal dari bahasa: a. Belanda: “Staatsleer” (Staat = Negara dan Leer = Ilm...
-
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut kodratnya, manusia dimana saja dan kapan saja sejak di lahirkan sampai ...
-
KEWIRAUSAHAAN UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI Di INDONESIA Di dunia, negara-negara bisa terbagi menjadi negara maju, atau negara berke...
-
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Seperti yang kita ketahui pertumbuhan penduduk di Indonesia terus meningkat setia...
-
“Tan, gue pinjem sepatu, sama tas lo yah!” Rina langsung mengambil barang-barang yang ia butuhkan di lemari Tania tanpa menunggu persetujuan...
-
tidak terhitung berapa kali kau membuatku marah, menyesal, dan bahagia. dan berapa kali aku bilang, "benci aku sama kau'" ka...
-
Padang rumput itu sepi , Yang sedang menunggu, menanti Menanti sebuah janji untuk ku tepati Janji yang entah ku bisa tepati atau tidak.
Diberdayakan oleh Blogger.
Archives
-
▼
2011
(23)
-
▼
Juli
(23)
- Ini Sudah Pudar
- Aku Bukan Gadis Pengemis... tapi yang Bisa Menginj...
- Seperti Laron
- Keterlambatan
- Tentang Sahabatku Grace
- Pelabuhan Buleleng
- Sejarahmu
- Cara Membuat Puisi
- Menentukan tema, makna dan pesan puisi
- Kesusastraan Lama
- Sudut Pandang
- Pernah
- Sebuah Malam
- Kisah Kayu dan Api
- Kisah padang rumput yang sunyi
- 9 november 2010
- Keheningan
- Gara-Gara Skripsi
- Si Anak SMP yang ku Suka
- Cara Mudah Mengatasi Rambut Bercabang
- Cara Merawat Rambut Kering
- Cara Membersihkan Kulit Kering
- Tari Janger
-
▼
Juli
(23)
Mengenai Saya
- Erna Wintari Thamtham Tangayo
- tidak ada yang bisa di ceritakan dari diri saya.. karena saya hanya orang yang sederhana, tanpa tetek bengek dan lain-lainnya.. tapi saya adalah orang yang tidak suka urusan pribadi saya di campuri oleh siapapun juga.. tapi suka mencampuri urusan pribadi orang. Dan satu hal lagi bahwa orang yang membohongi saya adalh orang yang tidak akan pernah saya percaya
Pengikut
Lencana Facebook
K-On ! Green!
Labels
- Cerpen-Cerpen (2)
- Kebudayaan (1)
- Materi (4)
- Materi Mata Kuliah (1)
- Materi: Mata Kuliah (4)
- Puisi-puisi (13)
- Tips-tips (3)
Blog Archive
-
▼
2011
(23)
-
▼
Juli
(23)
- Ini Sudah Pudar
- Aku Bukan Gadis Pengemis... tapi yang Bisa Menginj...
- Seperti Laron
- Keterlambatan
- Tentang Sahabatku Grace
- Pelabuhan Buleleng
- Sejarahmu
- Cara Membuat Puisi
- Menentukan tema, makna dan pesan puisi
- Kesusastraan Lama
- Sudut Pandang
- Pernah
- Sebuah Malam
- Kisah Kayu dan Api
- Kisah padang rumput yang sunyi
- 9 november 2010
- Keheningan
- Gara-Gara Skripsi
- Si Anak SMP yang ku Suka
- Cara Mudah Mengatasi Rambut Bercabang
- Cara Merawat Rambut Kering
- Cara Membersihkan Kulit Kering
- Tari Janger
-
▼
Juli
(23)
0 komentar:
Posting Komentar