Kesusastraan Lama

Selasa, 26 Juli 2011
Kalian sering mendapati kata puisi. Tidak asing lagi jika kalian sudah mendengar kata puisi. Bagi remaja yang sedang kasmaran pasti keinginannya hanya menggungkapkan kata-kata indah yang dapat mengungkapkan isi hati lewat kalimat-kalimat yang indah. Bagi remaja yang patah hati sambil menangis pasti akan muncul kalimat-kalimat yang bisa menuangkan kesedihan dan kepatahhatiannya lewat kata-kata. Tapi taukah kalian jika puisi tersebut ada beragam, yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama terbagi lagi menjadi beberapa bagian dan puisi baru terbagi juga menjadi beberapa bagian.

·           Kesusastraan lama adalah kesusastraan Melayu yang berkembang dan tersebar di daerah serta berbahasa Melayu sejak abad keempat sampai abad ke delapan belas. Wujud kesusastraan lama meliputi tabir mimpi, firasat, cerita-cerita (prosa lama) dan puisi lama.
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh syarat-syarat tertentu yang tradisional dan bersifat ketat. Syarat-syarat umum:
a.       Jumlah tiap bait
b.      Jumlah suku kata tiap baris
c.       Susunan persamaan atau pengulangan bunyi secara vertical pada akhir baris
d.      Irama yang meliputi pengulangan bunyi dalam arus panjang pendek dan keteraturan.
Contoh puisi lama: Mantra, bidal, pantun, syair, gurindam, sloka, karnina, talibun, dan lain-lain.
1.       Pantun: merupakan jenis puisi asli Indonesia.
Ciri-cirinya:
a.       Bersajak a,b,a,b
b.      1 bait terdiri dari 4 baris atau lebih
c.       Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
d.      Baris pertama dan kedua merupakan sampiran dan baris ke tiga dan keempat merupakan isi
e.      Isinya tentang nasihat, kejenakaan, keagamaan, dan upacara perpisahan.
f.        Kesusastraan Indonesia yang berasal dari Sumatra Barat.
Contoh pantun:
Pisang emas di bawa berlayar
Masak sebiji di bawah peti
Hutang emas boleh di bayar
Hutang budi di bawa mati
·         Pantun ada 4 jenis: Pantun anak-anak, pantun muda, pantun jenaka, dan pantun tua
a.       Contoh pantun anak-anak
Elok rupanya kumbang jati
Di bawa itik pulang petang
Tidak berkata besar hati
Melihat ibu sudah pulang
b.      Contoh pantun muda
Awan berkisar di gunung tinggi
Nyala pelita di taruh minyak
Duduk di mana tuan kini
Hilang di mata di hati tidak
c.       Contoh pantun jenaka
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon manga
Elok rupanya berbini sumbing
Walau marah tertawa juga
d.      Contoh pantun tua
Halminda raja perkasa
Cucu kepada Bima sakti
Sembarang kerja hendak periksa
Supaya tidak sesal di hati

2.       Syair: masuk ke Indonesia setelah masuknya islam
Ciri-cirinya:
a.       Setiap bait terdiri dari 4 baris
b.      Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
c.       Bersajak a,a,a,a
d.      Semua baris adalah iss. Isi syair berupa cerita, kisah atau nasihat
e.      Kesusastraan yang berasal dari Arab.

Contoh Syair:

Inilah cerita seorang manusia
Yang selalu menanggung derita
Tiada sesaat pun bahagia
Seolah hidup ini hanyalah sengsara
3.       Gurindam: satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri atas dua baris kaliamat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan kesatuan yang utuh.
Contoh gurindam nasihat:
o   Apabila banyak berkata-kata
Di situ jalan masuk dusta
Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
o   Apabila anak tidak di latih
Jika besar bapanya letih
Apabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
o   Apabila orang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur
Apabila mendengar akan khabar
Menerimanya itu tidaklah sabar
4.       Karnina atau di kenal dengan pantun kilat adalah pantun yang terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris ke dua merupakan isi.
Contoh Karnina:
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu masih bertanya pula
5.       Sloka: Merupakan bentuk puisi Melayu klasik, berisi pepatah maupun perumpamaan yang mengandung sendu gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya di tulis empat baris memakai bentuk pantun syair terkadang dapat juga di temui selokanya yang di tulis lebih dari empat baris
Contoh Sloka:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
6.       Talibun: Sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isis tetapi lebih dari 4 baris mulai dari 6 baris hingga 20 baris, berirama abc-abc, abcd-abcd, atau abcde-abcde.
Contoh Talibun:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli beranak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari

0 komentar:

Posting Komentar